makalah inovasi pembelajaran

 
BAB II
KAJIAN TEORI

A.      Model Pembelajaran
 Model pembelajaran yang kami gunakan adalah Contextual Teaching and Learning (CTL). CTL merupakan proses pembelajaran yang holistik dan bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi ajar dengan mengaitkannya terhadap konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan kultural), sehingga siswa memiliki pengetahuan atau keterampilan yang dinamis dan fleksibel untuk mengkonstruksi sendiri secara aktif pemahamannya.
CTL disebut pendekatan kontekstual karena konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Dalam Contextual teaching and learning (CTL) siswa diharapkan mampu mengkonstruksikan pengetahuan dalam benak mereka, bukan menghafalkan fakta. Disamping itu siswa belajar melalui mengalami bukan menghafal, mengingat pengetahuan bukan sebuah perangkat fakta dan konsep yang siap diterima akan tetapi sesuatu yang harus dikonstruksi oleh siswa.
Komponen proses pembelajaran CTL meliputi:
Konstruktivisme, konsep ini yang menuntut siswa untuk menyusun dan membangun makna atas pengalaman baru yang didasarkan pada pengetahuan tertentu. Pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak secara tiba-tiba. Strategi pemerolehan pengetahuan lebih diutamakan dibandingkan dengan seberapa banyak siswa mendapatkan dari atau mengingat pengetahuan.
 Tanya jawab, dalam konsep ini kegiatan tanya jawab yang dilakukan baik oleh guru maupun oleh siswa. Pertanyaan guru digunakan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir secara kritis dan mengevaluasi cara berpikir siswa, seangkan pertanyaan siswa merupakan wujud keingintahuan. Tanya jawab dapat diterapkan antara siswa dengan siswa, guru dengan siswa, siswa dengan guru, atau siswa dengan orang lain yang didatangkan ke kelas.
Inkuiri, merupakan siklus proses dalam membangun pengetahuan atau konsep yang berawal dari melakukan observasi, bertanya, investigasi, analisis, kemudian membangun teori atau konsep. Siklus inkuiri meliputi observasi, tanya jawab, hipotesis, pengumpulan data, analisis data, kemudian disimpulkan.
Komunitas belajar, adalah kelompok belajar atau komunitas yang berfungsi sebagai wadah komunikasi untuk berbagi pengalaman dan gagasan. Prakteknya dapat berwujud dalam pembentukan kelompok kecil atau kelompok besar serta mendatangkan ahli ke kelas, bekerja dengan kelas sederajat, bekerja dengan kelas di atasnya, bekerja dengan masyarakat.
Pemodelan, dalam konsep ini kegiatan mendemontrasikan suatu kinerja agar siswa dapat mencontoh, belajr atau melakukan sesuatu sesuai dengan model yang diberikan. Guru memberi model tentang how to learn (cara belajar) dan guru bukan satu-satunya model dapat diambil dari siswa berprestasi atau melalui media cetak dan elektronik.
Refleksi, yaitu melihat kembali atau merespon suatu kejadian, kegiatan dan pengalaman yang bertujuan untuk mengidentifikasi hal yang sudah diketahui, dan hal yang belum diketahui agar dapat dilakukan suatu tindakan penyempurnaan. Adapun realisasinya adalah pertanyaan langsung tentang apa-apa yang diperolehnya hari itu, catatan dan jurnal di buku siswa, kesan dan saran siswa mengenai pembelajaran pada hari itu, diskusi dan hasil karya.
Penilaian otentik, prosedur penilaian yang menunjukkan kemampuan (pengetahuan, ketrampilan sikap) siswa secara nyata. Penekanan penilaian otentik adalah pada; pembelajaran seharusnya membantu siswa agar mampu mempelajari sesuatu, bukan pada diperolehnya informasi di akhr periode, kemajuan belajar dinilai tidak hanya hasil tetapi lebih pada prosesnya dengan berbagai cara, menilai pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh siswa.
Penerapan CTL dalam pembelajaran
Mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan baru. Melakukan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik. Mengembangkan sifat keingintahuan siswa dengan cara bertanya. Menciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok-kelompok). Menghadirkan model sebagai contoh dalam pembelajaran. Melakukan refleksi pada akhir pertemuan. Melakukan penilaian otentik yang betul-betul menunjukkan kemampuan siswa.

B.       Materi
Tekanan Udara
Tekanan udara sering juga disebut tekanan atmosfer. Ada kemiripan antara tekanan udara dan tekanan air yang telah kamu pelajari. Tekanan air disebabkan oleh gaya tarik bumi atau gaya gravitasi terhadap air yang mempunyai massa. Jika benda diletakkan di kedalaman air yang semakin dalam, jumlah air yang berada di atasnya akan semakin banyak dan gaya gravitasinya pun akan semakin besar, sehingga tekanan akan semakin besar. Pada prinsipnya, tekanan udara sama seperti tekanan pada zat cair. Tekanan udara di puncak gunung akan berbeda dengan tekanan udara di pantai. Hal ini dikarenakan di puncak gunung jumlah partikel udaranya semakin kecil yang mengakibatkan gaya gravitasi partikel juga kecil, sehingga tekanan udaranya pun akan semakin kecil. Botol bekas air mineral akan sedikit penyok. Mengapa demikian? Ketika kamu memasukkan air hangat ke dalam botol, suhu air di dalam botol akan meningkat karena di dalamnya ada uap air dan partikel- partikel udara di dalam botol akan menguap ke luar. Akibatnya partikel udara di dalam botol akan menjadi lebih sedikit dibandingkan semula. Ketika botol ditutup, tidak ada lagi partikel udara yang keluar. Jika didiamkan beberapa saat suhu udara di dalam botol akan turun dan uap air akan mengembun yang mengakibatkan partikel udara di dalam botol tersebut berkurang. Berkurangnya partikel udara ini mengakibatkan tekanan di dalam botol turun. Oleh karena tekanan udara di dalam botol lebih kecil daripada tekanan udara di luar botol maka udara akan termampatkan oleh tekanan udara luar. Telah terbukti bahwa tekanan udara disebabkan karena adanya partikel-partikel udara dan tekanan udara bergerak dari tekanan udara yang tinggi ke tekanan udara yang rendah.
C.      Inovasi
Dalam materi tentang tekanan, kami membuat inovasi pembelajaran dengan model praktikum. Proses belajar anak dalam belajar dari mengalami sendiri, mengkonstruksi pengetahuan, kemudian memberi makna pada pengetahuan itu. Transfer belajar, anak harus tahu makna belajar dan menggunakan pengetahuan serta ketrampilan yang diperolehnya untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya. Siswa sebagai pembelajar, dimana tugas guru mengatur strategi belajar dan membantu menghubungkan pengetahuan lama dengan pengetahuan baru, kemudian memfasilitasi kegiatan belajar. Pentingnya lingkungan belajar dimana siswa bekerja dan belajar di panggung sedangkan guru mengarahkan dari dekat.
Berikut ini adalah model percobaan yang akan dilakukan :



Percobaan fisika sederhana ini pernah saya lihat di kampus ketika jurusan mengadakan pameran alat-alat fisika sederhana. Berikut ini penjelasan tentang proses pembuatannya.
Alat dan bahan:
  • Sebuah botol yang memiliki diameter mulut yang cukup besar, namun tidak dapat dilalui sebutir telur.
  • Sebutir telur ayam yang telah direbus.
  • Beberapa lembar kertas
  • Korek api  
Langkah-langkah percobaan:
Ø  Memasukkan telur ke dalam botol
·      Menyiapkan botol dan telur yang akan digunakan.
·       Membakar selembar kertas kemudian segera masukkan ke dalam botol.
·       Meletakkan telur di atas mulut botol segera saat api masih menyala.
·       Diamkan beberapa saat dan amati apa yang terjadi pada telur.

Konsep Fisika :
Konsep fisika pada percobaan memasukkan telur dalam botol tersebut adalah perbedaan tekanan di luar dan di dalam botol.
Dalam percobaan tersebut, setelah kertas yang dibakar dimasukkan ke dalam botol dan segera diletakkan telur di mulut botol maka perlahan-lahan telur tersebut akan jatuh ke dalam botol. Teori fisika yang berperan dalam percobaan ini ialah perbedaan tekanan udara di dalam dan di luar botol. Reaksi yang terjadi pada percobaan tersebut, yaitu pada saat api dimasukkan ke dalam botol, maka suhu udara di dalam botol akan naik. Hal ini menyebabkan pergerakan molekul udara menjadi agresif atau cepat. Beberapa saat kemudian, oksigen di dalam botol tersebut akan digunakan dalam proses pembakaran sampai oksigen di dalamnya habis dan akhirnya api pun padam. Bila apinya padam, suhu di dalam menurun drastis dan tekanan pun menurun. Ini membuat tekanan udara di luar lebih tinggi daripada tekanan udara dalam botol, sehingga akan mendorong telur masuk ke dalam botol. Akibatnya telur akan mendapat tekanan dari luar sehingga perlahan-lahan telur akan terlihat seolah-olah terhisap ke dalam botol sampai masuk seluruhnya ke dalam botol. Bila mau mengeluarkan telur lagi, tinggal tiupkan udara ke dalam botol dan naikkan tekanan udara di dalam botol.

D.  SK dan KD
Kelas VIII Semester 2
SK    : Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari.
KD    : Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

Gifar, faisal. Sulap Fisika Indonesia. Diposkan 09.14, 2010. Fisika Indonesia.
ictcenter-purwodadi.net/explorer/viewing/.../09+Bab+8.pdf/
Asrori, mohammad. 2007. Psikologi Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima.

0 komentar:

Posting Komentar