tag:blogger.com,1999:blog-76249380336804128362024-02-21T12:43:14.192+07:00Irvina Nak SainsWelcome to My BlogIrvina Nak SaInshttp://www.blogger.com/profile/06020045328934332328noreply@blogger.comBlogger9125tag:blogger.com,1999:blog-7624938033680412836.post-66022599161863531182011-05-05T19:46:00.001+07:002011-05-18T11:19:41.725+07:00Direct Intruction<b>Apa Model Pembelajaran Langsung itu?</b> <br />
<div style="text-align: justify;">Model pembelajaran adalah model pembelajaran yang menekankan pada penguasaan konsep dan/atau perubahan perilaku dengan mengutamakan pendekatan deduktif, dengan ciri-ciri sebagai berikut: (1) transformasi dan ketrampilan secara langsung; (2) pembelajaran berorientasi pada tujuan tertentu; (3) materi pembelajaran yang telah terstuktur; (4) lingkungan belajar yang telah terstruktur; dan (5) distruktur oleh guru. <span id="more-14929"></span>Guru berperan sebagai penyampai informasi, dan dalam hal ini guru seyogyanya menggunakan berbagai media yang sesuai, misalnya film, <i>tape recorder</i>, gambar, peragaan, dan sebaganya. Informasi yang disampaikan dapat berupa pengetahuan prosedural (yaitu pengetahuan tentang bagaimana melaksanakan sesuatu) atau pengetahuan deklaratif, (yaitu pengetahuan tentang sesuatu dapat berupa fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi). Kritik terhadap penggunaan model ini antara lain bahwa model ini tidak dapat digunakan setiap waktu dan tidak untuk semua tujuan pembelajaran dan semua siswa.</div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"><img alt="Model Pembelajaran Langsung" border="0" src="http://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2009/02/guru-galak.gif?w=250" width="250" /></div><div style="text-align: justify;"><br />
<br />
<a name='more'></a></div><div style="text-align: justify;"><b>2. Bagaimana Tahapan Model Pembelajaran?</b></div><div style="text-align: justify;">Tahapan atau sintaks model pembelajaran langsung menurut Bruce dan Weil (1996), sebagai berikut:</div><ul style="text-align: justify;"><li><b>Orientasi</b>. Sebelum menyajikan dan menjelaskan materi baru, akan sangat menolong siswa jika guru memberikan kerangka pelajaran dan orientasi terhadap materi yang akan disampaikan. Bentuk-bentuk orientasi dapat berupa: (1) kegiatan pendahuluan untuk mengetahui pengetahuan yang relevan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa; (2) mendiskusikan atau menginformasikan tujuan pelajaran; (3) memberikan penjelasan/arahan mengenai kegiatan yang akan dilakukan; (4) menginformasikan materi/konsep yang akan digunakan dan kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran; dan(5) menginformasikan kerangka pelajaran.</li>
<li><b>Presentasi</b>. Pada fase ini guru dapat menyajikan materi pelajaran baik berupa konsep-konsep maupun keterampilan. Penyajian materi dapat berupa: (1) penyajian materi dalam langkah-langkah kecil sehingga materi dapat dikuasai siswa dalam waktu relatif pendek;(2) pemberian contoh-contoh konsep; (3) pemodelan atau peragaan keterampilan dengan cara demonstrasi atau penjelasan langkah-langkah kerja terhadap tugas; dan (4) menjelaskan ulang hal-hal yang sulit.<b></b></li>
<li><b>Latihan terstruktur</b>. Pada fase ini guru memandu siswa untuk melakukan latihan-latihan. Peran guru yang penting dalam fase ini adalah memberikan umpan balik terhadap respon siswa dan memberikan penguatan terhadap respon siswa yang benar dan mengoreksi respon siswa yang salah.</li>
<li><b>Latihan terbimbing</b>. Pada fase ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih konsep atau keterampilan. Latihan terbimbing ini baik juga digunakan oleh guru untuk mengases/menilai kemampuan siswa untuk melakukan tugasnya. Pada fase ini peran guru adalah memonitor dan memberikan bimbingan jika diperlukan.</li>
<li><b>Latihan mandiri.</b> Pada fase ini siswa melakukan kegiatan latihan secara mandiri, fase ini dapat dilalui siswa jika telah menguasai tahap-tahap pengerjaan tugas 85-90% dalam fase bimbingan latihan.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Di lain pihak, Slavin (2003) mengemukakan tujuh langkah dalam sintaks pembelajaran langsung, yaitu sebagai berikut.</div><ul><li style="text-align: justify;"><b>Menginformasikan tujuan pembelajaran dan orientasi pelajaran kepada siswa.</b> Dalam tahap ini guru menginformasikan hal-hal yang harus dipelajari dan kinerja siswa yang diharapkan.</li>
<li style="text-align: justify;">Me-review pengetahuan dan keterampilan prasyarat. Dalam tahap ini guru mengajukan pertanyaan untuk mengungkap pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai siswa.</li>
<li style="text-align: justify;"><b>Menyampaikan materi pelajaran.</b> Dalam fase ini, guru menyampaikan materi, menyajikan informasi, memberikan contoh-contoh, mendemontrasikan konsep dan sebagainya.</li>
<li style="text-align: justify;"><b>Melaksanakan bimbingan</b>. Bimbingan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menilai tingkat pemahaman siswa dan mengoreksi kesalahan konsep.</li>
<li style="text-align: justify;"><b>Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih. </b>Dalam tahap ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih keterampilannya atau menggunakan informasi baru secara individu atau kelompok.</li>
<li style="text-align: justify;"><b>Menilai kinerja siswa dan memberikan umpan balik.</b> Guru memberikan reviu terhadap hal-hal yang telah dilakukan siswa, memberikan umpan balik terhadap respon siswa yang benar dan mengulang keterampilan jika diperlukan.</li>
<li style="text-align: justify;"><b>Memberikan latihan mandiri.</b> Dalam tahap ini, guru dapat memberikan tugas-tugas mandiri kepada siswa untuk meningkatkan pemahamannya terhadap materi yang telah mereka pelajari.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><b>3. Pada situasi apa Pembelajaran Langsung dapat digunakan?</b></div><div style="text-align: justify;">Beberapa situasi yang memungkinkan model pembelajaran langsung cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran:</div><ul style="text-align: justify;"><li>Ketika guru ingin mengenalkan suatu bidang pembelajaran yang baru dan memberikan garis besar pelajaran dengan mendefinisikan konsep-konsep kunci dan menunjukkan keterkaitan di antara konsep-konsep tersebut.</li>
<li>Ketika guru ingin mengajari siswa suatu keterampilan atau prosedur yang memiliki struktur yang jelas dan pasti.</li>
<li>Ketika guru ingin memastikan bahwa siswa telah menguasai keterampilan-keterampilan dasar yang diperlukan dalam kegiatan-kegiatan yang berpusat pada siswa, misalnya penyelesaian masalah (problem solving).</li>
<li>Ketika guru ingin menunjukkan sikap dan pendekatan-pedekatan intelektual (misalnya menunjukkan bahwa suatu argumen harus didukung oleh bukti-bukti, atau bahwa suatu penjelajahan ide tidak selalu berujung pada jawaban yang logis)</li>
<li>Ketika subjek pembelajaran yang akan diajarkan cocok untuk dipresentasikan dengan pola penjelasan, pemodelan, pertanyaan, dan penerapan.</li>
<li>Ketika guru ingin menumbuhkan ketertarikan siswa akan suatu topik.</li>
<li>Ketika guru harus menunjukkan teknik atau prosedur-prosedur tertentu sebelum siswa melakukan suatu kegiatan praktik.</li>
<li>Ketika guru ingin menyampaikan kerangka parameter-parameter untuk memandu siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran kelompok atau independen.</li>
<li>Ketika para siswa menghadapi kesulitan yang sama yang dapat diatasi dengan penjelasan yang sangat terstruktur.</li>
<li>Ketika lingkungan mengajar tidak sesuai dengan strategi yang berpusat pada siswa atau ketika guru tidak memiliki waktu untuk melakukan pendekatan yang berpusat pada siswa.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><b>4. Kelebihan dan Keterbatasan Model Pembelajaran Langsung</b></div><div style="text-align: justify;"><b>Kelebihan model pembelajaran langsung: </b></div><ul style="text-align: justify;"><li>Dengan model pembelajaran langsung, guru mengendalikan isi materi dan urutan informasi yang diterima oleh siswa sehingga dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa.</li>
<li>Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar maupun kecil.</li>
<li>Dapat digunakan untuk menekankan poin-poin penting atau kesulitan-kesulitan yang mungkin dihadapi siswa sehingga hal-hal tersebut dapat diungkapkan.</li>
<li>Dapat menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan informasi dan pengetahuan faktual yang sangat terstruktur.</li>
<li>Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan-keterampilan yang eksplisit kepada siswa yang berprestasi rendah.</li>
<li>Dapat menjadi cara untuk menyampaikan informasi yang banyak dalam waktu yang relatif singkat yang dapat diakses secara setara oleh seluruh siswa.</li>
<li>Memungkinkan <a href="http://akhmadsudrajat.wordpress.com/" title="Tentang Pendidikan">guru</a> untuk menyampaikan ketertarikan pribadi mengenai mata pelajaran (melalui presentasi yang antusias) yang dapat merangsang ketertarikan dan dan antusiasme siswa.</li>
<li>Ceramah merupakan cara yang bermanfaat untuk menyampaikan informasi kepada siswa yang tidak suka membaca atau yang tidak memiliki keterampilan dalam menyusun dan menafsirkan informasi.</li>
<li>Secara umum, ceramah adalah cara yang paling memungkinkan untuk menciptakan lingkungan yang tidak mengancam dan bebas stres bagi siswa. Para siswa yang pemalu, tidak percaya diri, dan tidak memiliki pengetahuan yang cukup tidak merasa dipaksa dan berpartisipasi dan dipermalukan.</li>
<li>Model pembelajaran langsung dapat digunakan untuk membangun model pembelajaran dalam bidang studi tertentu. Guru dapat menunjukkan bagaimana suatu permasalahan dapat didekati, bagaimana informasi dianalisis, dan bagaimana suatu pengetahuan dihasilkan.</li>
<li>Pengajaran yang eksplisit membekali siswa dengan ”cara-cara disipliner dalam memandang dunia (dan) dengan menggunakan perspektif-perspektif alternatif” yang menyadarkan siswa akan keterbatasan perspektif yang inheren dalam pemikiran sehari-hari.</li>
<li>Model pembelajaran langsung yang menekankan kegiatan mendengar (misalnya ceramah) dan mengamati (misalnya demonstrasi) dapat membantu siswa yang cocok belajar dengan cara-cara ini.</li>
<li>Ceramah dapat bermanfaat untuk menyampaikan pengetahuan yang tidak tersedia secara langsung bagi siswa, termasuk contoh-contoh yang relevan dan hasil-hasil penelitian terkini.</li>
<li>Model pembelajaran langsung (terutama demonstrasi) dapat memberi siswa tantangan untuk mempertimbangkan kesenjangan yang terdapat di antara teori (yang seharusnya terjadi) dan observasi (kenyataan yang mereka lihat).</li>
<li>Demonstrasi memungkinkan siswa untuk berkonsentrasi pada hasil-hasil dari suatu tugas dan bukan teknik-teknik dalam menghasilkannya. Hal ini penting terutama jika siswa tidak memiliki kepercayaan diri atau keterampilan dalam melakukan tugas tersebut.</li>
<li>Siswa yang tidak dapat mengarahkan diri sendiri dapat tetap berprestasi apabila model pembelajaran langsung digunakan secara efektif.</li>
<li>Model pembelajaran langsung bergantung pada kemampuan refleksi guru sehingga <a href="http://akhmadsudrajat.wordpress.com/" title="Tentang Pendidikan">guru</a> dapat terus menerus mengevaluasi dan memperbaikinya.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><b>Keterbatasan Model Pembelajaran Langsung:</b></div><ul style="text-align: justify;"><li>Model pembelajaran langsung bersandar pada kemampuan siswa untuk mengasimilasikan informasi melalui kegiatan mendengarkan, mengamati, dan mencatat. Karena tidak semua siswa memiliki keterampilan dalam hal-hal tersebut, guru masih harus mengajarkannya kepada siswa.</li>
<li>Dalam model pembelajaran langsung, sulit untuk mengatasi perbedaan dalam hal kemampuan, pengetahuan awal, tingkat pembelajaran dan pemahaman, gaya belajar, atau ketertarikan siswa.</li>
<li>Karena siswa hanya memiliki sedikit kesempatan untuk terlibat secara aktif, sulit bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial dan interpersonal mereka.</li>
<li>Karena guru memainkan peran pusat dalam model ini, kesuksesan strategi pembelajaran ini bergantung pada image guru. Jika guru tidak tampak siap, berpengetahuan, percaya diri, antusias, dan terstruktur, siswa dapat menjadi bosan, teralihkan perhatiannya, dan pembelajaran mereka akan terhambat.</li>
<li>Terdapat beberapa bukti penelitian bahwa tingkat struktur dan kendali guru yang tinggi dalam kegiatan pembelajaran, yang menjadi karakteristik model pembelajaran langsung, dapat berdampak negatif terhadap kemampuan penyelesaian masalah, kemandirian, dan keingintahuan siswa.</li>
<li>Model pembelajaran langsung sangat bergantung pada gaya komunikasi guru. Komunikator yang buruk cenderung menghasilkan pembelajaran yang buruk pula dan model pembelajaran langsung membatasi kesempatan guru untuk menampilkan banyak perilaku komunikasi positif.</li>
<li>Jika materi yang disampaikan bersifat kompleks, rinci, atau abstrak, model pembelajaran langsung mungkin tidak dapat memberi siswa kesempatan yang cukup untuk memproses dan memahami informasi yang disampaikan.</li>
<li>Model pembelajaran langsung memberi siswa cara pandang guru mengenai bagaimana materi disusun dan disintesis, yang tidak selalu dapat dipahami atau dikuasai oleh siswa. Siswa memiliki sedikit kesempatan untuk mendebat cara pandang ini.</li>
<li>Jika model pembelajaran langsung tidak banyak melibatkan siswa, siswa akan kehilangan perhatian setelah 10-15 menit dan hanya akan mengingat sedikit isi materi yang disampaikan.</li>
<li>Jika terlalu sering digunakan, model pembelajaran langsung akan membuat siswa percaya bahwa guru akan memberitahu mereka semua yang perlu mereka ketahui. Hal ini akan menghilangkan rasa tanggung jawab mengenai pembelajaran mereka sendiri.</li>
<li>Karena model pembelajaran langsung melibatkan banyak komunikasi satu arah, guru sulit untuk mendapatkan umpan balik mengenai pemahaman siswa. Hal ini dapat membuat siswa tidak paham atau salah paham.</li>
<li>Demonstrasi sangat bergantung pada keterampilan pengamatan siswa. Sayangnya, banyak siswa bukanlah pengamat yang baik sehingga dapat melewatkan hal-hal yang dimaksudkan oleh guru.</li>
</ul>Irvina Nak SaInshttp://www.blogger.com/profile/06020045328934332328noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7624938033680412836.post-25504027746399232202011-05-05T19:14:00.003+07:002011-05-05T19:14:18.883+07:00Ulat Bulu<link href="file:///C:%5CUsers%5CFINA%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_preview.wmf" rel="Preview"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5CFINA%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5CFINA%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Wingdings;
panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-charset:2;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;}
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 415 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
p.MsoListParagraph, li.MsoListParagraph, div.MsoListParagraph
{mso-style-priority:34;
mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:.5in;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
p.MsoListParagraphCxSpFirst, li.MsoListParagraphCxSpFirst, div.MsoListParagraphCxSpFirst
{mso-style-priority:34;
mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-type:export-only;
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:0in;
margin-left:.5in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
p.MsoListParagraphCxSpMiddle, li.MsoListParagraphCxSpMiddle, div.MsoListParagraphCxSpMiddle
{mso-style-priority:34;
mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-type:export-only;
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:0in;
margin-left:.5in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
p.MsoListParagraphCxSpLast, li.MsoListParagraphCxSpLast, div.MsoListParagraphCxSpLast
{mso-style-priority:34;
mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-type:export-only;
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:.5in;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
.MsoPapDefault
{mso-style-type:export-only;
margin-bottom:10.0pt;
line-height:115%;}
@page Section1
{size:8.5in 11.0in;
margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in;
mso-header-margin:.5in;
mso-footer-margin:.5in;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:539979061;
mso-list-template-ids:1088293270;}
@list l0:level1
{mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
mso-ansi-font-size:12.0pt;
mso-bidi-font-size:12.0pt;
mso-ascii-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-hansi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
@list l1
{mso-list-id:830022385;
mso-list-template-ids:-1886380050;}
@list l1:level1
{mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
mso-ansi-font-size:12.0pt;
mso-bidi-font-size:12.0pt;
mso-ascii-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-hansi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
@list l2
{mso-list-id:1379434016;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-352948406 2065599278 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l2:level1
{mso-level-tab-stop:none;
mso-level-number-position:left;
margin-left:1.25in;
text-indent:-.25in;}
@list l3
{mso-list-id:1412579078;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-61467118 -652438950 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l3:level1
{mso-level-tab-stop:none;
mso-level-number-position:left;
margin-left:1.25in;
text-indent:-.25in;}
@list l4
{mso-list-id:1549025566;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:116662940 -2072860076 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l4:level1
{mso-level-number-format:alpha-upper;
mso-level-tab-stop:none;
mso-level-number-position:left;
margin-left:1.0in;
text-indent:-.25in;}
ol
{margin-bottom:0in;}
ul
{margin-bottom:0in;}
-->
</style> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRiyfqEvo4AXAg-U7eUbv2mxoQaTVq14NvFqIg-mzk6MYMy_YtefOaq0lryyb6trZOqYo8OMQDksQ-v0Akei_x9FuCstqz8T9oXqyTV4G2HzGUln35bUGw0Dua_QfjNxaro0hhY5FR5Wmj/s1600/Fenomena-Hujan-Ulat-Bulu.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRiyfqEvo4AXAg-U7eUbv2mxoQaTVq14NvFqIg-mzk6MYMy_YtefOaq0lryyb6trZOqYo8OMQDksQ-v0Akei_x9FuCstqz8T9oXqyTV4G2HzGUln35bUGw0Dua_QfjNxaro0hhY5FR5Wmj/s320/Fenomena-Hujan-Ulat-Bulu.jpg" width="320" /></a></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> A.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengertian Ulat Bulu<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ulat bulu merupakan bagian larva yang termasuk ordo Lepidoptera. Sebagian besar hewan ini mengkonsumsi tumbuhan (herbivora) dan serangga. Hewan berbulu yang membuat tubuh kita gatal-gatal jika menyentuhnya ini merupakan hewan yang rakus. Dilihat dari Etimologi Ulat Bulu ini berasal dari awal abad 16, nama ulat bulu atau caterpillars itu sendiri diambil dari bahasa Negara Prancis lama yaitu catepelose yang berarti kucing (cattus: bahasa Latin) dan pelose yang artinya bulu.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nama ulat bulu bukan hanya itu saja, hewan yang sedang menyerang beberapa daerah indonesia ini mempunyai nama lain disebut dengan geometrids atau inchworms. Nama tersebut diberikan kepada ulat bulu karena tingkahnya yang seolah-olah bergerak mengukur bumi. Ulat bulu ini mempunyai tubuh yang lunak dan ternyata bulu-bulu yang membuat kita gatal saat menyentuhnya itu bisa tumbuh dengan cukup cepat. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Untuk memudahkan ulat bulu ini menjelajahi bumi atau melakukan serangan ulat bulu di bumi, hewan satu ini dibekali warna yang agak buram menyerupai warna daun yang mereka makan. Namun tidak semua ulat bulu mempunyai warna buram, ada beberapa dari hewan berbulu penghasil sutra ini yang mempunyai warna mencolok yang indah<a name='more'></a><o:p> </o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">B.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penyebab Serangan Ulat Bulu<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perubahan ekosistem menyebabkan hilangnya faktor keseimbangan alami untuk sementara waktu. Sebagai suatu sistem, alam juga memiliki komponen-komponen yang menciptakan keseimbangan. Saat salah satu komponen mengalami gangguan, keseimbangan itu akan terganggu. Begitu juga dengan yang terjadi dengan famili <i>Limantriidae </i>(ulat bulu). Ulat bulu masih termasuk dalam ekosistem lingkungan yang selalu ada yakni, siklus metamorfosa kupu-kupu dari telur, menjadi ulat lalu kepompong, akhirnya menjadi kupu-kupu. Beberapa penyebab serangan ulat bulu:<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Populasi Predator Ulat Bulu Berkurang, Ulat bulu yang biasanyan dimakan oleh musuh alami atau predator ulat bulu, namun karena populasi predator berkurang, maka ulatnya jadi merebah. Saat ini banyak hutan yang beralih fungsi menjadi kebun sawit atau peruntukan lain sehingga predator alami ulat bulu pindah ke habitat lain, sehingga proses rantai makanan tidak dapat berjalan dengan baik lagi.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Faktor manusia yang merusak keseimbangan alam juga dapat menjadi penyebabnya. Predator alami atau burung-burung yang menjadi pemakan ulat bulu telah jauh berkurang karena diburu oleh manusia.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Gejala perubahan iklim yang ekstrem di satu sisi akan mempercepat siklus hidup ulat bulu, sementara di sisi lain menghambat perkembangbiakan musuh alaminya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">C.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dampak Serangan Ulat Bulu<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penghuni rumah banyak yang terpaksa mengungsi ke rumah familinya karena dihantui rasa takut menyusul serangan ulat bulu. Selain takut juga merasa jijik melihat banyaknya ulat bulu di pohon-pohon pekarangan rumah.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menimbulkan rasa gatal dan rasa panas jika menempel pada kulit. Namun, hal itu tidak menimbulkan dampak kesehatan yang sangat mengganggu. Rasa panas yang ditimbulkan juga disebabkan salah satu dari jenis ulat bulu yang ditemukan termasuk jenis ulat bulu api. Masyarakat dianjurkan untuk menghindari kontak langsung dengan ulat bulu serta menutup makanan, minuman dan membersihkan lingkungan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Merusak tanaman-tanaman (mangga, alpukat, dll) sehingga banyak tanaman yang daunnya habis dimakanan dan ada juga yang mati.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">D.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pencegahan Perluasan Ulat Bulu<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Untuk mencegah semakin meluasnya populasi ulat bulu, penduduk untuk rutin membersihkan lingkungannya. Caranya, dengan membersihkan daun-daun kering dan membenamkan sampah ke dalam tanah sedalam minimal 50 sentimeter. Juga memangkas ilalang yang tumbuh liar di sekitar tempat tinggal sehingga tidak menjadi tempat berkembangbiaknya ulat bulu. Membasmi ulat bulu tidak bisa hanya mengandalkan penyemprotan. Apalagi, bahan yang terkandung itu merupakan bahan kimia. Yang utama peran masyarakat. Galakkan kerja bakti dan membersihkan lingkungannnya masing-masing.<o:p></o:p></span></div>Irvina Nak SaInshttp://www.blogger.com/profile/06020045328934332328noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7624938033680412836.post-44230442093383515712011-04-21T06:01:00.000+07:002011-04-21T06:01:34.286+07:00Sistem Pencernaan Manusia<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmn-xuZe4jf8Anbo2XKkh16HC06U7z8w3j-KVcHSZ6WndEymEXgZHn4M2DTNeTRMgsm4tKrTtlqcsF0VLbcjIRT3YzE1LBFOOd8YupFcUXHbBEfgfFKlJjuWBpjbQUfjZg-A40a8eK1xHQ/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmn-xuZe4jf8Anbo2XKkh16HC06U7z8w3j-KVcHSZ6WndEymEXgZHn4M2DTNeTRMgsm4tKrTtlqcsF0VLbcjIRT3YzE1LBFOOd8YupFcUXHbBEfgfFKlJjuWBpjbQUfjZg-A40a8eK1xHQ/s1600/images.jpg" /></a></div><b>Sistem pencernaan</b> adalah sistem organ dalam multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut melalui dubur. Sistem pencernaan antara satu hewan dengan yang lainnya bisa sangat jauh berbeda.<br />
Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia terjadi di sepanjang saluran peuncernaan dan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung.Selanjutnya adalah proses penyerapan sari - sari makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa makanan melalui anus.<br />
Sistem pencernaan (mulai dari mulut sampai anus) berfungsi sebagai berikut:<br />
- menerima makanan<br />
- memecah makanan menjadi zat-zat gizi (suatu proses yang disebut pencernaan)<br />
<a name='more'></a>- menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah<br />
- membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna dari tubuh.<br />
<span id="more-1050"></span><br />
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus.<br />
Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.<br />
<a href="http://radenbeletz.com/sistem-pencernaan-pada-manusia.html/anatomi-isi-lambung-dan-usus-halus" rel="attachment wp-att-1054"><img alt="Anatomi Isi Lambung Dan Usus Halus" class="aligncenter size-full wp-image-1054" height="183" src="http://radenbeletz.com/wp-content/uploads/2010/03/Anatomi-Isi-Lambung-Dan-Usus-Halus.jpg" title="Anatomi Isi Lambung Dan Usus Halus" width="200" /></a><span style="color: lime;"> </span><br />
<div style="color: blue;"><b>Pankreas</b></div>Pankreas merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar:<br />
- Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan<br />
- Pulau pankreas, menghasilkan hormon.<br />
Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah.<br />
Enzim-enzim pencernaan dihasilkan oleh sel-sel asini dan mengalir melalui berbagai saluran ke dalam duktus pankreatikus.<br />
Duktus pankreatikus akan bergabung dengan saluran empedu pada sfingter Oddi, dimana keduanya akan masuk ke dalam duodenum.<br />
Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak.<br />
Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan.<br />
Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.<br />
3 hormon yang dihasilkan oleh pankreas adalah:<br />
- Insulin, yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah<br />
- Glukagon, yang berfungsi menaikkan kadar gula dalam darah<br />
- Somatostatin, yang berfungsi menghalangi pelepasan kedua hormon lainnya (insulin dan glukagon).<br />
<div style="color: blue;"><b>Hati</b></div>Hati merupakan sebuah organ yang besar dan memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan.<br />
Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler).<br />
Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta.<br />
Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah.<br />
Darah diolah dalam 2 cara:<br />
- Bakteri dan partikel asing lainnya yang diserap dari usus dibuang<br />
- Berbagai zat gizi yang diserap dari usus selanjutnya dipecah sehingga dapat digunakan oleh tubuh.<br />
Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.<br />
Hati menghasilkan sekitar separuh dari seluruh kolesterol dalam tubuh, sisanya berasal dari makanan.<br />
Sekitar 80% kolesterol yang dihasilkan di hati digunakan untuk membuat empedu.<br />
Hati juga menghasilkan empedu, yang disimpan di dalam kandung empedu.<br />
<div style="color: blue;"><b>Kandung empedu & Saluran empedu</b></div>Empedu mengalir dari hati melalui duktus hepatikus kiri dan kanan, yang selanjutnya bergabung membentuk duktus hepatikus umum.<br />
Saluran ini kemudian bergabung dengan sebuah saluran yang berasal dari kandung empedu (duktus sistikus) untuk membentuk saluran empedu umum.<br />
Duktus pankreatikus bergabung dengan saluran empedu umum dan masuk ke dalam duodenum.<br />
Sebelum makan, garam-garam empedu menumpuk di dalam kandung empedu dan hanya sedikit empedu yang mengalir dari hati.<br />
Makanan di dalam duodenum memicu serangkaian sinyal hormonal dan sinyal saraf sehingga kandung empedu berkontraksi.<br />
Sebagai akibatnya, empedu mengalir ke dalam duodenum dan bercampur dengan makanan.<br />
Empedu memiliki 2 fungsi penting:<br />
- Membantu pencernaan dan penyerapan lemak<br />
- Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.<br />
Secara spesifik empedu berperan dalam berbagai proses berikut:<br />
- Garam empedu meningkatkan kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam lemak untuk membantu proses penyerapan<br />
- Garam empedu merangsang pelepasan air oleh usus besar untuk membantu menggerakkan isinya<br />
- Bilirubin (pigmen utama dari empedu) dibuang ke dalam empedu sebagai limbah dari sel darah merah yang dihancurkan<br />
- Obat dan limbah lainnya dibuang dalam empedu dan selanjutnya dibuang dari tubuh<br />
- Berbagai protein yang berperan dalam fungsi empedu dibuang di dalam empedu.<br />
Garam empedu kembali diserap ke dalam usus halus, disuling oleh hati dan dialirkan kembali ke dalam empedu.<br />
Sirkulasi ini dikenal sebagai sirkulasi enterohepatik.<br />
Seluruh garam empedu di dalam tubuh mengalami sirkulasi sebanyak 10-12 kali/hari. Dalam setiap sirkulasi, sejumlah kecil garam empedu masuk ke dalam usus besar (kolon). Di dalam kolon, bakteri memecah garam empedu menjadi berbagai unsur pokok. Beberapa dari unsur pokok ini diserap kembali dan sisanya dibuang bersama tinja.<br />
<div style="color: blue;"><b>Usus besar</b></div>Usus besar terdiri dari:<br />
- Kolon asendens (kanan)<br />
- Kolon transversum<br />
- Kolon desendens (kiri)<br />
- Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum).<br />
Apendiks (usus buntu) merupakan suatu tonjolan kecil berbentuk seperti tabung, yang terletak di kolon asendens, pada perbatasan kolon asendens dengan usus halus.<br />
Usus besar menghasilkan lendir dan berfungsi menyerap air dan elektrolit dari tinja.<br />
Ketika mencapai usus besar, isi usus berbentuk cairan, tetapi ketika mencapai rektum bentuknya menjadi padat.<br />
Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi.<br />
Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K.<br />
Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri di dalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.<br />
<a href="http://radenbeletz.com/sistem-pencernaan-pada-manusia.html/gambaran-anatomi-usus-besar" rel="attachment wp-att-1055"><img alt="Gambaran Anatomi Usus Besar" class="aligncenter size-full wp-image-1055" height="281" src="http://radenbeletz.com/wp-content/uploads/2010/03/Gambaran-Anatomi-Usus-Besar.jpg" title="Gambaran Anatomi Usus Besar" width="400" /></a><br />
<div style="color: blue;"><b>Rektum & Anus</b></div>Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus.<br />
Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar.Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda buang air besar.<br />
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh.<br />
Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus.<br />
Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.<br />
<br />
Sumber:<br />
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pencernaan<br />
http://radenbeletz.com/sistem-pencernaan-pada-manusia.htmlIrvina Nak SaInshttp://www.blogger.com/profile/06020045328934332328noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7624938033680412836.post-54982109253481541262011-04-21T05:38:00.000+07:002011-04-21T05:39:17.333+07:00Tata Surya<div style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><br />
</div><table border="0"><tbody>
<tr> <td width="100%"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkAuK4bQMxiwkP72OboWIaDbQGZ4XjBABs0HUuTHu1sNvjY73_ermgYTaV6ydG4v9h_dN_-WGoz780LtbwhNNzXQCAJXgWjo39DBKCK29zAuiPhIRYpVbeIUED1YYRDpWt-fiZh-yRblYy/s1600/tata-surya.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="224" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkAuK4bQMxiwkP72OboWIaDbQGZ4XjBABs0HUuTHu1sNvjY73_ermgYTaV6ydG4v9h_dN_-WGoz780LtbwhNNzXQCAJXgWjo39DBKCK29zAuiPhIRYpVbeIUED1YYRDpWt-fiZh-yRblYy/s320/tata-surya.jpg" width="320" /></a></div><div style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">Sebuah tata surya terdiri dari satu Matahari dan semua benda angkasa yang beredar mengelilinginya. Matahari adalah bintang yang menghasilkan cahayanya sendiri. Benda yang mengedari bintang dinamakan planet. Sebagian besar planet memiliki satelit (bulan) yang berjalan mengelilinginya. Dalam tata surya kita semuanya terdapat sembilan planet yang mengedari matahari. </div><div style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><br />
</div><div style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">Sebuah planet dapat dibagi menjadi dua kelompok: planet besar serta planet kecil. <i>Merkurius, Venus, Bumi dan mars </i>membentuk kelompok empat planet yang kecildan sejenis bumi. Keempat planet ini terdiri dari materi yang kerapatan rata-ratanya empat atau lima kali kerapatan air.<br />
<a name='more'></a></div></td> </tr>
</tbody></table><div style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><br />
</div><table border="0"><tbody>
<tr><td width="50%"><div style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><img border="0" height="181" src="http://alam.leoniko.or.id/Gambar/tata_surya_2.jpg" width="295" /></div><div align="center" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="color: red;">Planet dan satelitnya</span></div></td> <td width="50%"><div style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><i>Yupiter, Saturnus dan Neptunus</i> jauh lebih besar daripada planet-planet sejenis Bumi. Jari-jari Yupiter lebih dari sebelas kali jari-jari Bumi, dan volumenya kira-kira 1320 kali lebih besar. Saturnus mempunyai jari-jari 60400 km; ini hampir 10 kali jari-jari Bumi.Yupiter serta Saturnus mempunyai banyak satelit. Uranus mempunyai jari-jari yang panjangnya 23700 km, sedangkan Neptunus mempunyai jati-jari 22300 km. Pluto mempunyai jari-jari 3200 km; ini berarti bahwa Pluto lebih kecil dari Mars.</div></td></tr>
</tbody></table>Irvina Nak SaInshttp://www.blogger.com/profile/06020045328934332328noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7624938033680412836.post-59278246920342030952011-04-20T22:01:00.000+07:002011-04-20T23:15:56.318+07:00Pasang surut air laut<span style="color: #666666; font-family: Arial; line-height: 18px;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqr7tFoFMce4z2ueZMzX3xYW858xfVwyXZeFK5Jvzs8lPBJgEnNfFKgnP8mVMvRMf9L5GAgagSEa9LXLX8SGw6yvY28yuV0tuJ_HRd5eXJrtdbQ0d7kkZrcKYzPj44Q4fxvC5dG0vJguGl/s1600/pasut1.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="183" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqr7tFoFMce4z2ueZMzX3xYW858xfVwyXZeFK5Jvzs8lPBJgEnNfFKgnP8mVMvRMf9L5GAgagSEa9LXLX8SGw6yvY28yuV0tuJ_HRd5eXJrtdbQ0d7kkZrcKYzPj44Q4fxvC5dG0vJguGl/s320/pasut1.gif" width="320" /></a></div><div align="justify" style="margin: 0.5em 0px; padding: 0px;"><b style="margin: 0px; padding: 0px;">1. Definisi Pasang Surut</b></div><div style="color: black; margin: 0.5em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Menurut Pariwono (1989), fenomena pasang surut diartikan sebagai naik turunnya muka laut<a href="http://www.ilmukelautan.com/" target="_blank" title="laut"></a> secara berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gaya gravitasi dan gaya tarik menarik dari benda-benda astronomi terutama oleh matahari, bumi dan bulan. Pengaruh benda angkasa lainnya dapat diabaikan karena jaraknya lebih jauh atau ukurannya lebih kecil. secara berkala akibat adanya gaya tarik benda-benda angkasa terutama matahari dan bulan terhadap massa air di bumi. Sedangkan menurut Dronkers (1964) pasang surut merupakan suatu fenomena pergerakan naik turunnya permukaan air </div><div style="color: black; margin: 0.5em 0px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; line-height: 18px;">Pasang surut yang terjadi di bumi ada tiga jenis yaitu: pasang surut atmosfer (atmospheric tide), pasang surut <a href="http://www.ilmukelautan.com/" target="_blank" title="laut"></a></span>laut<span style="font-family: Arial; line-height: 18px;"> (oceanic tide) dan pasang surut bumi padat (tide of the solid earth</span>).</div><a name='more'></a> </span><br />
Pasang surut laut merupakan hasil dari gaya tarik gravitasi dan efek sentrifugal. Efek sentrifugal adalah dorongan ke arah luar pusat rotasi. Gravitasi bervariasi secara langsung dengan massa tetapi berbanding terbalik terhadap jarak. Meskipun ukuran bulan lebih kecil dari matahari, gaya tarik gravitasi bulan dua kali lebih besar daripada gaya tarik matahari dalam membangkitkan pasang surut laut karena jarak bulan lebih dekat daripada jarak matahari ke bumi. Gaya tarik gravitasi menarik air laut ke arah bulan dan matahari dan menghasilkan dua tonjolan (<i style="margin: 0px; padding: 0px;">bulge)</i> pasang surut gravitasional di laut. Lintang dari tonjolan pasang surut ditentukan oleh deklinasi, sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang orbital bulan dan matahari.<br />
<div style="color: black; margin: 0.5em 0px; padding: 0px; text-align: justify;"><br />
<b style="margin: 0px; padding: 0px;">2. Teori Pasang Surut</b><br />
2.1 Teori Kesetimbangan (<i style="margin: 0px; padding: 0px;">Equilibrium Theory</i>)<br />
Teori kesetimbangan pertama kali diperkenalkan oleh Sir Isaac Newton (1642-1727). Teori ini menerangkan sifat-sifat pasut secara kualitatif. Teori terjadi pada bumi ideal yang seluruh permukaannya ditutupi oleh air dan pengaruh kelembaman (<i style="margin: 0px; padding: 0px;">Inertia)</i> diabaikan. Teori ini menyatakan bahwa naik-turunnya permukaan laut sebanding dengan gaya pembangkit pasang surut (King, 1966). Untuk memahami gaya pembangkit passng surut dilakukan dengan memisahkan pergerakan sistem bumi-bulan-matahari menjadi 2 yaitu, sistem bumi-bulan dan sistem bumi matahari.<br />
Pada teori kesetimbangan bumi diasumsikan tertutup air dengan kedalaman dan densitas yang sama dan naik turun muka laut sebanding dengan gaya pembangkit pasang surut atau GPP (<i style="margin: 0px; padding: 0px;">Tide Generating Force</i>) yaitu Resultante gaya tarik bulan dan gaya sentrifugal, teori ini berkaitan dengan hubungan antara laut, massa air yang naik, bulan, dan matahari. Gaya pembangkit pasut ini akan menimbulkan air tinggi pada dua lokasi dan air rendah pada dua lokasi (Gross, 1987).<br />
<br />
2.2 Teori Pasut Dinamik (<i style="margin: 0px; padding: 0px;">Dynamical Theory</i>)<br />
Pond dan Pickard (1978) menyatakan bahwa dalam teori ini lautan yang homogen masih diasumsikan menutupi seluruh bumi pada kedalaman yang konstan, tetapi gaya-gaya tarik periodik dapat membangkitkan gelombang dengan periode sesuai dengan konstitue-konstituennya. Gelombang pasut yang terbentuk dipengaruhi oleh GPP, kedalaman dan luas perairan, pengaruh rotasi bumi, dan pengaruh gesekan dasar. Teori ini pertama kali dikembangkan oleh Laplace (1796-1825). Teori ini melengkapi teori kesetimbangan sehingga sifat-sifat pasut dapat diketahui secara kuantitatif. Menurut teori dinamis, gaya pembangkit pasut menghasilkan gelombang pasut (<i style="margin: 0px; padding: 0px;">tide wive</i>) yang periodenya sebanding dengan gaya pembangkit pasut. Karena terbentuknya gelombang, maka terdapat faktor lain yang perlu diperhitungkan selain GPP. Menurut Defant (1958), faktor-faktor tersebut adalah :<br />
• Kedalaman perairan dan luas perairan<br />
• Pengaruh rotasi bumi (gaya Coriolis)<br />
• Gesekan dasar<br />
Rotasi bumi menyebabkan semua benda yang bergerak di permukaan bumi akan berubah arah (<i style="margin: 0px; padding: 0px;">Coriolis Effect</i>). Di belahan bumi utara benda membelok ke kanan, sedangkan di belahan bumi selatan benda membelok ke kiri. Pengaruh ini tidak terjadi di equator, tetapi semakin meningkat sejalan dengan garis lintang dan mencapai maksimum pada kedua kutub. Besarnya juga bervariasi tergantung pada kecepatan pergerakan benda tersebut. <br />
Menurut Mac Millan (1966) berkaitan dengan dengan fenomeana pasut, gaya Coriolis mempengaruhi <i style="margin: 0px; padding: 0px;">arusPhase lag</i>) serta mengakibatkan persamaan gelombang pasut menjadi non linier semakin dangkal perairan maka semaikin besar pengaruh gesekannya.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /> pasut. Faktor gesekan dasar dapat mengurangi tunggang pasut dan menyebabkan keterlambatan fase (<br />
<b style="margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />3. Faktor Penyebab Terjadinya Pasang Surut</b><br />
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pasang surut berdasarkan teori kesetimbangan adalah rotasi bumi pada sumbunya, revolusi bulan terhadap matahari, revolusi bumi terhadap matahari. Sedangkan berdasarkan teori dinamis adalah kedalaman dan luas perairan, pengaruh rotasi bumi (gaya coriolis), dan gesekan dasar. Selain itu juga terdapat beberapa faktor lokal yang dapat mempengaruhi pasut disuatu perairan seperti, topogafi dasar <a href="http://www.ilmukelautan.com/" target="_blank" title="laut"></a>laut, lebar selat, bentuk teluk, dan sebagainya, sehingga berbagai lokasi memiliki ciri pasang surut yang berlainan (Wyrtki, 1961).<br />
Pasang surut laut merupakan hasil dari gaya tarik gravitasi dan efek sentrifugal. Efek sentrifugal adalah dorongan ke arah luar pusat rotasi. Gravitasi bervariasi secara langsung dengan massa tetapi berbanding terbalik terhadap jarak. Meskipun ukuran bulan lebih kecil dari matahari, gaya tarik gravitasi bulan dua kali lebih besar daripada gaya tarik matahari dalam membangkitkan pasang surut laut karena jarak bulan lebih dekat daripada jarak matahari ke bumi. Gaya tarik gravitasi menarik air laut ke arah bulan dan matahari dan menghasilkan dua tonjolan (bulge) pasang surut gravitasional di laut. Lintang dari tonjolan pasang surut ditentukan oleh deklinasi, yaitu sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang orbital bulan dan matahari (Priyana,1994)<br />
Bulan dan matahari keduanya memberikan gaya gravitasi tarikan terhadap bumi yang besarnya tergantung kepada besarnya masa benda yang saling tarik menarik tersebut. Bulan memberikan gaya tarik (gravitasi) yang lebih besar dibanding matahari. Hal ini disebabkan karena walaupun masa bulan lebih kecil dari matahari, tetapi posisinya lebih dekat ke bumi. Gaya-gaya ini mengakibatkan air laut, yang menyusun 71% permukaan bumi, menggelembung pada sumbu yang menghadap ke bulan. Pasang surut terbentuk karena rotasi bumi yang berada di bawah muka air yang menggelembung ini, yang mengakibatkan kenaikan dan penurunan permukaan laut<a href="http://www.ilmukelautan.com/" target="_blank" title="laut"></a> di wilayah pesisir secara periodik. Gaya tarik gravitasi matahari juga memiliki efek yang sama namun dengan derajat yang lebih kecil. Daerah-daerah pesisir mengalami dua kali pasang dan dua kali surut selama periode sedikit di atas 24 jam (Priyana,1994)<br />
<br />
<b style="margin: 0px; padding: 0px;">4. Tipe Pasang Surut</b><br />
Perairan laut memberikan respon yang berbeda terhadap gaya pembangkit pasang surut,sehingga terjadi tipe pasut yang berlainan di sepanjang pesisir. Menurut Dronkers (1964), ada tiga tipe pasut yang dapat diketahui, yaitu :<br />
1. Pasang surut diurnal. Yaitu bila dalam sehari terjadi satu satu kali pasang dan satu kali surut. Biasanya terjadi di laut sekitar katulistiwa.<br />
2. pasang surut semi diurnal. Yaitu bila dalam sehari terjadi dua kali pasang dan dua kali surut yang hampir sama tingginya.<br />
3. pasang surut campuran. Yaitu gabungan dari tipe 1 dan tipe 2, bila bulan melintasi khatulistiwa (deklinasi kecil), pasutnya bertipe semi diurnal, dan jika deklinasi bulan mendekati maksimum, terbentuk pasut diurnal.<br />
<br />
Menurut Wyrtki (1961), pasang surut di Indonesia dibagi menjadi 4 yaitu :<br />
1.Pasang surut harian tunggal (Diurnal Tide)<br />
Merupakan pasut yang hanya terjadi satu kali pasang dan satu kali surut dalam satu hari, ini terdapat di Selat Karimata<br />
2.Pasang surut harian ganda (Semi Diurnal Tide)<br />
Merupakan pasut yang terjadi dua kali pasang dan dua kali surut yang tingginya hampir sama dalam satu hari, ini terdapat di Selat Malaka hingga laut Andaman.<br />
3.Pasang surut campuran condong harian tunggal (Mixed Tide, Prevailing Diurnal)<br />
Merupakan pasut yang tiap harinya terjadi satu kali pasang dan satu kali surut tetapi terkadang dengan dua kali pasang dan dua kali surut yang sangat berbeda dalam tinggi dan waktu, ini terdapat di Pantai Selatan Kalimantan dan Pantai Utara Jawa Barat.<br />
4.Pasang surut campuran condong harian ganda (Mixed Tide, Prevailing Semi Diurnal)<br />
Merupakan pasut yang terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dalam sehari tetapi terkadang terjadi satu kali pasang dan satu kali surut dengan memiliki tinggi dan waktu yang berbeda, ini terdapat di Pantai Selatan Jawa dan Indonesia Bagian Timur<br />
<br />
<b style="margin: 0px; padding: 0px;">5.</b> <b style="margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://www.ilmukelautan.com/oseanografi/fisika-oseanografi/406-arus-laut" target="_blank" title="arus"></a>Arus Pasut</b><br />
Gerakan air vertikal yang berhubungan dengan naik dan turunnya pasang surut, diiringi oleh gerakan air horizontal yang disebut dengan arus pasang surut. Permukaan air <a href="http://www.ilmukelautan.com/" target="_blank" title="laut"></a>laut senantiasa berubah-ubah setiap saat karena gerakan pasut, keadaan ini juga terjadi pada tempat-tempat sempit seperti teluk dan selat, sehingga menimbulkan arus pasut<i style="margin: 0px; padding: 0px;">(Tidal current)</i>. Gerakan arus pasut dari laut lepas yang merambat ke perairan pantai akan mengalami perubahan, faktor yang mempengaruhinya antara lain adalah berkurangnya kedalaman (Mihardja et,. al 1994). <br />
Menurut King (1962), arus yang terjadi di laut teluk dan laguna adalah akibat massa air mengalir dari permukaan yang lebih tinggi ke permukaan yang lebih rendah yang disebabkan oleh pasut. Arus pasang surut adalah arus yang cukup dominan pada perairan teluk yang memiliki karakteristik pasang (Flood) dan surut atau ebb. Pada waktu gelombang pasut merambat memasuki perairan dangkal, seperti muara sungai atau teluk, maka badan air kawasan ini akan bereaksi terhadap aksi dari perairan lepas.<br />
Pada daerah-daerah di mana arus pasang surut cukup kuat, tarikan gesekan pada dasar laut menghasilkan potonganarus vertikal, dan resultan turbulensi menyebabkan bercampurnya lapisan air bawah secara vertikal. Pada daerah lain, di mana arus pasang surut lebih lemah, pencampuran sedikit terjadi, dengan demikian stratifikasi (lapisan-lapisan air dengan kepadatan berbeda) dapat terjadi. Perbatasan antar daerah-daerah kontras dari perairan yang bercampur dan terstratifikasi seringkali secara jelas didefinisikan, sehingga terdapat perbedaan lateral yang ditandai dalam kepadatan air pada setiap sisi batas.<br />
<br />
<b style="margin: 0px; padding: 0px;">6. Alat-alat Pengukuran Pasang Surut</b><br />
Beberapa alat prngukuran pasang surut diantaranya adalah sebagai berikut :<br />
1.<i style="margin: 0px; padding: 0px;">Tide Staff. </i></div><div style="color: black; margin: 0.5em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Alat ini berupa papan yang telah diberi skala dalam meter atau centi meter. Biasanya digunakan pada pengukuran pasang surut di lapangan.Tide Staff (papan Pasut) merupakan alat pengukur pasut paling sederhana yang umumnya digunakan untuk mengamati ketinggian muka <a href="http://www.ilmukelautan.com/" target="_blank" title="laut"></a>laut atau tinggi gelombang air laut . Bahan yang digunakan biasanya terbuat dari kayu, alumunium atau bahan lain yang di cat anti karat.<br />
Syarat pemasangan papan pasut adalah :<br />
1.Saat pasang tertinggi tidak terendam air dan pada surut terendah masih tergenang oleh air<br />
2.Jangan dipasang pada gelombang pecah karena akan bias atau pada daerah aliran sungai (aliran debit air).<br />
3.Jangan dipasang didaerah dekat kapal bersandar atau aktivitas yang menyebabkan air bergerak secara tidak teratur<br />
4.Dipasang pada daerah yang terlindung dan pada tempat yang mudah untuk diamati dan dipasang tegak lurus<br />
5.Cari tempat yang mudah untuk pemasangan misalnya dermaga sehingga papan mudah dikaitkan<br />
6.Dekat dengan bench mark atau titik referensi lain yang ada sehingga data pasang surut mudah untuk diikatkan terhadap titik referensi<br />
7.Tanah dan dasar <a href="http://www.ilmukelautan.com/" target="_blank" title="laut"></a>laut atau sungai tempat didirikannya papan harus stabil<br />
8.Tempat didirikannya papan harus dibuat pengaman dari <a href="http://www.ilmukelautan.com/oseanografi/fisika-oseanografi/406-arus-laut" target="_blank" title="arus"></a>arus dan sampah<br />
<br />
2.<i style="margin: 0px; padding: 0px;">Tide gauge. </i><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /> <br />
Merupakan perangkat untuk mengukur perubahan muka <a href="http://www.ilmukelautan.com/" target="_blank" title="laut"></a>laut secara mekanik dan otomatis. Alat ini memiliki sensor yang dapat mengukur ketinggian permukaan air <a href="http://www.ilmukelautan.com/" target="_blank" title="laut"></a>laut yang kemudian direkam ke dalam komputer. <i style="margin: 0px; padding: 0px;">Tide gauge</i> terdiri dari dua jenis yaitu :<br />
•<i style="margin: 0px; padding: 0px;">Floating tide gauge</i> (<i style="margin: 0px; padding: 0px;">self registering</i>)<br />
Prinsip kerja alat ini berdasarkan naik turunnya permukaan air laut yang dapat diketahui melalui pelampung yang dihubungkan dengan alat pencatat (<i style="margin: 0px; padding: 0px;">recording unit</i>). Pengamatan pasut dengan alat ini banyak dilakukan, namun yang lebih banyak dipakai adalah dengan cara rambu pasut.<br />
<br />
•<i style="margin: 0px; padding: 0px;">Pressure tide gauge</i> (<i style="margin: 0px; padding: 0px;">self registering</i>)<br />
Prinsip kerja pressure tide gauge hampir sama dengan floating tide gauge, namun perubahan naik-turunnya air <a href="http://www.ilmukelautan.com/" target="_blank" title="laut"></a>laut direkam melalui perubahan tekanan pada dasar <a href="http://www.ilmukelautan.com/" target="_blank" title="laut"></a>laut yang dihubungkan dengan alat pencatat (<i style="margin: 0px; padding: 0px;">recording unit</i>). Alat ini dipasang sedemikian rupa sehingga selalu berada di bawah permukaan air laut tersurut, namun alat ini jarang sekali dipakai untuk pengamatan pasang surut.<br />
<br />
3.satelit<i style="margin: 0px; padding: 0px;">. </i><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /> <br />
Sistem satelit altimetri berkembang sejak tahun 1975 saat diluncurkannya sistem satelit Geos-3. Pada saat ini secara umum sistem satelit altimetri mempunyai tiga objektif ilmiah jangka panjang yaitu mengamati sirkulasi lautan global, memantau volume dari lempengan es kutub, dan mengamati perubahan muka laut rata-rata (MSL) global. Prinsip Dasar satelit Altimetri adalah satelit altimetri dilengkapi dengan pemancar pulsa radar (<i style="margin: 0px; padding: 0px;">transmiter</i>), penerima pulsa radar yang sensitif (<i style="margin: 0px; padding: 0px;">receiver</i>), serta jam berakurasi tinggi. Pada sistem ini, altimeter radar yang dibawa oleh satelit memancarkan pulsa-pulsa gelombang elektromagnetik (radar) kepermukaan <a href="http://www.ilmukelautan.com/" target="_blank" title="laut"></a>laut. Pulsa-pulsa tersebut dipantulkan balik oleh permukaan laut dan diterima kembali oleh <a href="http://www.ilmukelautan.com/sig-dan-penginderaan-jauh/penginderaan-jauh-kelautan/453-teknologi-satelit-altimetri" target="_blank" title="satelit"></a>satelit.<br />
Prinsip penentuan perubahan kedudukan muka <a href="http://www.ilmukelautan.com/" target="_blank" title="laut"></a>laut dengan teknik altimetri yaitu pada dasarnya satelit altimetri bertugas mengukur jarak vertikal dari satelit ke permukaan laut. Karena tinggi satelit di atas permukaan ellipsoid referensi diketahui maka tinggi muka laut (<i style="margin: 0px; padding: 0px;">Sea Surface Height</i> atau SSH) saat pengukuran dapat ditentukan sebagai selisih antara tinggi satelit dengan jarak vertikal. Variasi muka laut periode pendek harus dihilangkan sehingga fenomena kenaikan muka laut dapat terlihat melalui analisis deret waktu (<i style="margin: 0px; padding: 0px;">time series analysis</i>). Analisis deret waktu dilakukan karena kita akan melihat variasi temporal periode panjang dan fenomena sekularnya (http://gdl.geoph.itb.ac.id)<br />
<br />
<b style="margin: 0px; padding: 0px;">7. Pasang Surut di Perairan Indonesia</b><br />
Indonesia merupakan negara kepulauan yang dikelilingi oleh dua lautan yaitu Samudera Indonesia dan Samudera Pasifik serta posisinya yang berada di garis katulistiwa sehingga kondisi pasang surut, angin, gelombang, dan arus laut cukup besar. Hasil pengukuran tinggi pasang surut di wilayah laut Indonesia menunjukkan beberapa wilayah lepas laut pesisir daerah Indonesia memiliki pasang surut cukup tinggi. Gambar 15 memperlihatkan peta pasang surut wilayah lautan Indonesia. Dari gambar tersebut tampak beberapa wilayah lepas <a href="http://www.ilmukelautan.com/" target="_blank" title="laut"></a>laut pesisir Indonesia yang memiliki pasang surut cukup tinggi antara lain wilayah <a href="http://www.ilmukelautan.com/" target="_blank" title="laut"></a>laut dan muara sungai antara Sumatera Selatan dan Bangka, <a href="http://www.ilmukelautan.com/" target="_blank" title="laut"></a>laut dan selat di sekitar pulau Madura, pesisir Kalimantan Timur, dan muara sungai di selatan pulau Papua (muara sungai Digul) (Sumotarto, 2003).<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /> di timur Riau, <br />
<br />
Keadaan pasang surut di perairan Nusantara ditentukan oleh penjalaran pasang surut dari Samudra Pasifik dan Hindia serta morfologi pantai dan batimeri perairan yang kompleks dimana terdapat banyak selat, palung dan laut yang dangkal dan laut dalam. Keadaan perairan tersebut membentuk pola pasang surut yang beragam. Di Selat Malaka pasang surut setengah harian (semidiurnal) mendominasi tipe pasut di daerah tersebut. Berdasarkan pengamatan pasang surut di Kabil, Pulau Batam diperoleh bilangan Formzhal sebesar 0,69 sehingga pasang surut di Pulau Batam dan Selat Malaka pada umumnya adalah pasut bertipe campuran dengan tipe ganda yang menonjol. Pasang surut harian (diurnal) terdapat di Selat Karimata dan laut<a href="http://www.ilmukelautan.com/" target="_blank" title="laut"></a> Jawa. Berdasarkan pengamatan pasut di Tanjung Priok diperoleh bilangan Formzhal sebesar 3,80. Jadi tipe pasut di Teluk Jakarta dan laut<a href="http://www.ilmukelautan.com/" style="color: black;" target="_blank" title="laut"></a> Jawa pada umumnya adalah pasut bertipe tunggal. Tunggang pasang surut di perairan Indonesia bervariasi antara 1 sampai dengan 6 meter. Di laut<a href="http://www.ilmukelautan.com/" target="_blank" title="laut"></a> Jawa umumnya tunggang pasang surut antara 1 – 1,5 m kecuali di Selat madura yang mencapai 3 meter. Tunggang pasang surut 6 meter di jumpai di Papua (Diposaptono, 2007).</div><div style="margin: 0.5em 0px; padding: 0px; text-align: justify;"><br />
</div>Irvina Nak SaInshttp://www.blogger.com/profile/06020045328934332328noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7624938033680412836.post-30361199472199466712011-04-20T21:12:00.000+07:002011-04-20T21:12:34.860+07:00Biografi James watt<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXtw057YfCfkfvtct1RiGSCyzvXUQply4iLLqDIJkBHjh6vYrRdx-dQOZn-VCWpyu-_R5OgQG5l7tgM1cbNGVEKWcI8Sq-W5X07AwOkwMeALOPVubsWwqVdfOi7RsdJPYW8tTsO9ZToT4W/s1600/Watt_sm_2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXtw057YfCfkfvtct1RiGSCyzvXUQply4iLLqDIJkBHjh6vYrRdx-dQOZn-VCWpyu-_R5OgQG5l7tgM1cbNGVEKWcI8Sq-W5X07AwOkwMeALOPVubsWwqVdfOi7RsdJPYW8tTsO9ZToT4W/s200/Watt_sm_2.jpg" width="139" /></a></div>James Watt (Greenock, Skotlandia, 19 Januari 1736 - Birmingham, Inggris, 19 Agustus 1819) ialah seorang insinyur besar dari Skotlandia, Britania Raya. Ia berhasil menciptakan mesin uap pertama yang efisien. Ternyata mesin uap ini merupakan salah satu kekuatan yang mendorong terjadinya Revolusi Industri, khususnya di Britania dan Eropa pada umumnya. Untuk menghargai jasanya, nama belakangnya yaitu Watt digunakan sebagai nama satuan daya, misalnya daya mesin dan daya listrik.<br />
<br />
James Watt, orang Skotlandia yang sering dihubungkan dengan penemu mesin uap, adalah tokoh kunci Revolusi Industri. Sebenarnya, Watt bukanlah orang pertama yang membikin mesin uap. Rancangan serupa disusun pula oleh Hero dari Iskandariah pada awal tahun Masehi. Di tahun 1686 Thomas Savery membikin paten sebuah mesin uap yang digunakan untuk memompa air, dan di tahun 1712, seorang Inggris Thomas Newcomen, membikin pula paten barang serupa dengan versi yang lebih sempurna, namun mesin ciptaan Newcomen masih bermutu rendah dan kurang efisien, hanya bisa digunakan untuk pompa air dari tambang batubara.<span id="fullpost"></span><br />
<span id="fullpost"><a name='more'></a>Watt menjadi tertarik dengan ihwal mesin uap di tahun 1764 tatkala dia sedang membetulkan mesin ciptaan Newcomen. Meskipun Watt cuma peroleh pendidikan setahun sebagai tukang pembuat perkakas, tetapi dia punya bakat pencipta yang besar. Penyempurnaan-penyempurnaan yang dilakukannya terhadap mesin bikinan Newcomen begitu penting, sehingga layaklah menganggap sesungguhnya Wattlah pencipta pertama mesin uap yang praktis.<br />
<br />
Keberhasilan Watt pertama yang dipatenkannya di tahun 1769 adalah penambahan ruang terpisah yang diperkokoh. Dia juga membikin isolasi pemisah untuk mencegah menghilangnya panas pada silinder uap, dan di tahun 1782 dia menemukan mesin ganda. Dengan beberapa perbaikan kecil, pembaruan ini menghasilan peningkatan efisiensi mesin uap dengan empat kali lipat atau lebih. Dalam praktek, peningkatan efisiensi ini memang merupakan hasil dari suatu kecerdasan namun tidaklah begitu merupakan peralatan yang bermanfaat dan bukan pula punya kegunaan luar biasa ditilik dari sudut industri.<br />
<br />
Watt juga menemukan (di tahun 1781) seperangkat gerigi untuk mengubah gerak balik mesin sehingga menjadi gerak berputar. Alat ini meningkatkan secara besar-besaran penggunaan mesin uap. Watt juga berhasil menciptakan pengontrol gaya gerak melingkar otomatis (tahun 1788), yang menyebabkan kecepatan mesin dapat secara otomatis diawasi. Juga menciptakan alat pengukur bertekanan (tahun 1790), alat penghitung kecepatan, alat petunjuk dan alat pengontrol uap sebagai tambahan perbaikan lain-lain peralatan.<br />
<br />
Watt sendiri tidak punya bakat bisnis. Tetapi, di tahun 1775 dia melakukan persekutuan dengan Matthew Boulton, seorang insinyur, dan seorang pengusaha yang cekatan. Selama dua puluh lima tahun sesudah itu, perusahaan Watt dan Boulton memproduksi sejumlah besar mesin uap dan keduanya menjadi kaya raya. Mesin uap bekerja ganda penemuan Watt tahun 1769 Memang sulit melebih-lebihkan arti penting mesin uap. Sebab, memang banyak penemuan-penemuan lain yang memegang peranan penting mendorong berkembangnya Revolusi Industri. Misalnya, perkembangan dunia tambang, metalurgi, dan macam-macam peralatan mesin. Sekoci yang meluncur bolak-balik dalam mesin tenun (penemuan John Kay tahun 1733), atau alat pintal (penemuan James Hargreaves tahun 1764) semuanya terjadi mendahului kreasi Watt. Sebagian terbesar dari penemuan-penemuan itu hanyalah merupakan penyempurnaan yang kurang berarti dan tak satu pun punya arti vital dalam kaitan dengan bermulanya Revolusi Industri. Lain halnya dengan penemuan mesin uap yang memainkan peranan penting dalam Revolusi Industri, yang tampaknya keadaan akan mengalami bentuk lain. Sebelumnya, meskipun tenaga uap digunakan untuk kincir angin dan putaran air, sumber pokok tenaga mesin terletak pada tenaga manusia. Faktor ini amat membatasi kapasitas produksi industri. Berkat penemuan mesin uap, keterbatasan ini tersingkirkan. Sejumlah besar energi kini dapat disalurkan untuk hal-hal yang produktif yang menanjak dengan teramat derasnya. Embargo minyak tahun 1973 membuat kita sadar betapa sengsaranya jika bahan energi berkurang dan mampu melumpuhkan industri. Pengalaman ini, pada tingkat tertentu, mendorong kita membayangkan arti penting Revolusi Industri berkat penemuan James Watt.<br />
<br />
Di samping manfaat tenaga untuk pabrik, mesin uap juga punya guna besar di bidang-bidang lain. Di tahun 1783, Marquis de Jouffroy di Abbans berhasil menggunakan mesin uap untuk penggerak kapal. Di tahun 1804, Richard Trevithick menciptakan lokomotif uap pertama. Tak satu pun dari model-model pemula itu berhasil secara komersial. Dalam tempo beberapa puluh tahun, barulah baik kapal maupun kereta api menghasilkan revolusi baik di bidang pengangkutan darat maupun laut.<br />
<br />
Revolusi Industri berlangsung hampir berbarengan dengan Revolusi Amerika maupun Perancis. Meskipun waktu itu tampaknya sepele, kini tampak jelas betapa Revolusi Industri itu seakan digariskan mempunyai makna jauh lebih penting untuk peri kehidupan manusia ketimbang arti penting revolusi politik. James Watt, oleh sebab itu tergolong salah seorang yang punya pengaruh penting dalam sejarah.</span>Irvina Nak SaInshttp://www.blogger.com/profile/06020045328934332328noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7624938033680412836.post-7769259343989470262011-04-20T20:57:00.000+07:002011-04-20T21:04:23.311+07:00Penyerbukan dan pembuahan<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqtT0cj9fRe4qWS82kxaXMKP2AM8ZT_bkcfKj9Cu1dpmKxpBMHuZ8pUZR5uE9UKKp4RmcySxZGfayQRde_vov-dFp9HJYngueEc6An86cgqEndohxv3x7LxZf9KUkCGA_30-ixF1sGT2xF/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqtT0cj9fRe4qWS82kxaXMKP2AM8ZT_bkcfKj9Cu1dpmKxpBMHuZ8pUZR5uE9UKKp4RmcySxZGfayQRde_vov-dFp9HJYngueEc6An86cgqEndohxv3x7LxZf9KUkCGA_30-ixF1sGT2xF/s200/images.jpg" width="200" /></a><b>Penyerbukan</b> dapat terjadi dengan berbagai perantara :<br />
a. Perantara angin disebut anemogami, dapat terjadi bila butir serbuknya amat ringan, kecil dan kering.<br />
Contoh : pada pinus, damar, rumput-rumputan.<br />
b. Perantara air disebut hidrogami.<br />
Contoh : pada tanaman air.<br />
c. Perantara hewan disebut zoogami.<br />
<br />
<ul><li>Bila serangga Þ entomogami</li>
<li>burung Þ ornitogami</li>
<li>siput Þ malakogami</li>
<li>kelelawar Þ kiroptorogami</li>
</ul><br />
<a name='more'></a>d. Perantara manusia disebut antropogami.<br />
Contoh : penyerbukan vanilli di Indonesia.<br />
<span id="more-448"></span><br />
Menurut asal serbuk sari, penyerbukan dibedakan menjadi 4 :<br />
a. Autogami (penyerbukan sendiri)<br />
Serbuk sarinya berasal dari satu bunga yang sama. Bila terjadi pada saat bunga belum mekar disebut kleistogami.<br />
b. Geitonogami (penyerbukan tetangga)<br />
Bila serbuk sari berasal dari bunga lain yang berada dalam satu pohon (satu individu).<br />
c. Alogami (penyerbukan silang)<br />
Bila serbuk sari berasal dari bunga pohon lain yang masih satu spesies.<br />
Kadang-kadang terjadi kegagalan penyerbukan dan pada beberapa jenis tumbuhan tidak mungkin terjadi autogami. Penyebabnya adalah sebagai berikut :<br />
a. Dikogami : Bila waktu masaknya putik dan serbuk sari tidak bersamaan, hal ini disebabkan karena:<br />
<ul><li>1. Serbuk sari masak lebih dahulu daripada putiknya ….(protandri).Contoh : seledri, bawang Bombay, jagung</li>
<li>2. Putik masak lebih dahulu daripada serbuk sari ….(protogini).</li>
</ul>b. Didesious : Bila pada satu spesies, alat kelamin jantan dan betinanya terpisah<br />
Contoh : salak dan melinjo (Gnetum Arremon)<br />
c. Heterostili : Bila panjang antara tangkai benang sari dan tangkai putik tidak sama dan berbeda jauh.<br />
Contoh : kopi, kina dan kaca piring.<br />
d. Herkogami : Bila bentuk bunga tidak memungkinkan serbuk sari jatuh ke kepala putik.<br />
Contoh : vanili<br />
<b>Proses Penyerbukan dan Pembuahan</b><br />
Butir serbuk/serbuk sari Þ menempel pada kepala putik Þ membentuk buluh serbuk (2 inti, inti vegetatif dan inti generatif) berjalan ke arah mikropil (pintu kandung lembaga) Þ inti generatif membelah Þ 2 inti sperma Þ sampai di mikropil, inti vegetatif mati Þ satu inti sperma membuahi sel telur Þ embrio. Satu inti sperma lain membuahi inti kandung lembaga Þ endosperma (makanan cadangan bagi embrio).<br />
Karena pembuahannya berlangsung dua kali maka pembuahan pada Angiospermae disebut pembuahan ganda.<br />
Embrio pada tumbuhan berbiji tertentu dapat terbentuk karena beberapa sebab. yaitu :<br />
1. Melalui peleburan sperma dan ovum (amfimiksis)<br />
2. Tidak melalui peleburan sperma dan ovum (apomiksis), yang dapat dibedakan atas:<br />
a. Apogami : embrio yang terbentuk berasal dari kandung lembaga. Misalnya : dari sinergid dan antipoda.<br />
b.Partenogenesis : embrio terbentuk dari sel telur yang tidak dibuahi.<br />
c. Embrio adventif : merupakan embrio yang terbentuk dari sel nuselus, yaitu bagian selain kandung lembaga.<br />
Apomiksis dan amfimiksis dapat terjadi bersamaan, maka akan terbentuk lebih dari satu embrio dalam satu biji, disebut poliembrioni. Peristiwa ini sering dijumpai pada nangka, jeruk dan mangga.Irvina Nak SaInshttp://www.blogger.com/profile/06020045328934332328noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7624938033680412836.post-28904525174864769792011-04-15T05:04:00.000+07:002011-04-20T20:55:12.388+07:00Mayonnaise<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhL0FySq9543tVKMvkO2a5oXgTJZwHhMjm70zmmHfI1DVt7FHUCA9sR5nFlCVTOvZbhW3Lcffh99kjZb2YMoZCmej2I8R7H0QKIze16sO3FgUI7Ty7WGbj0s8CRyEMR4gkUxtEN5lclzcF/s1600/mayonnaise.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhL0FySq9543tVKMvkO2a5oXgTJZwHhMjm70zmmHfI1DVt7FHUCA9sR5nFlCVTOvZbhW3Lcffh99kjZb2YMoZCmej2I8R7H0QKIze16sO3FgUI7Ty7WGbj0s8CRyEMR4gkUxtEN5lclzcF/s320/mayonnaise.jpg" width="297" /></a></div> <b>Koloid</b> merupakan Partikel menengah dalam ukuran antara yang ditemukan dalam larutan dan suspensi dapat dicampur sedemikian rupa sehingga mereka tetap merata tanpa menetap keluar. Partikel ini berbagai ukuran dari 10 -8 sampai 10 -6 m ukuran dan diistilahkan partikel koloid atau koloid. Campuran mereka membentuk disebut dispersi koloid. Suatu dispersi koloid terdiri dari koloid dalam media penyebaran. Contoh dari koloid adalah mayonnaise. Mayonnaise merupakan salah satu contoh produk proses emulsi yang banyak dimanfaatkan dalam jenis makanan kita.emulsi merupakan suatu terdispersi atau suspensi suatu cairan dalam cairan yang lain yang molekul-molekul kedua cairan tersebut tidak saling berbaur tetapi saling antagonistik. Pada suatu emulsi terdapat tiga bagian utama yaitu bagian yang terdispersi yang terdiri dari butir-butir yang biasanya terdiri dari lemak. Kedua disebut media pendispersi yang biasanya terdiri dari air, dan bagian ketiga adalah emulsifier yang berfungsi menjaga agar butir minyak tadi tetap tersuspensi di dalam air. </div><div style="text-align: justify;"><b>Mayonnaise</b> adalah jenis bahan pangan berupa emulsi setengah padat yang dibuat dari minyak nabati, cuka/lemon juice, asam sitrat, kuning telur.<br />
<br />
<a name='more'></a>Mayonnaise merupakan emulsi minyak dalam air dengan kuning telur berfungsi sebagai emulsifier. pada produk mayonnaise, bagian yang terdispersi adalah minyak nabati bagian yang mendispersi (media pendispersi) adalah asam cuka atau lemon juice dan bagian emulsifier adalah kuning telur. Kuning telur merupakan emulsifier yang sangat kuat (terdapat sejenis bahan yang memiliki tingkat kesukaan terhadap air dan minyak sekaligus). Satu ujung molekul tersebut suka air dan ujung yang lain suka minyak. Oleh karena itu bahan tersebut banyak dijadikan jembatan untuk mencampurkan antara bahan lemak dan air. Dan sifat ini sangat dibutuhkan dalam pengolahan makanan seperto mayonnaise.</div><div style="text-align: justify;">Mekanisme lasitin dapat menyatukan minyak (lemak) dan air (asam cuka/lemon juice pada pembuatan mayonnaise) adalah fosfolipid yang merupakan pembuatan lasitin yang terdiri dari bagian polar (air) dan bagian non polar (minyak/lemak). Bagian kepala fosfolipid merupakan bagian yang hidofilik(tertarik pada air) dan bagian ekor tertarik pada hidrofobik (tidak suka dengan air/menjauhi air dan lebih terikat pada minyak/lemak). Kepala hidrofilik berisi gugus fosfat bemuatan negative (kemungkinan jenis polar) dan ekornya bersifat hidrofobik terdiri dari asam lemak dan hidrokarbon. Ketika berada pada kondisi di dalam air fosfolipid tersebut membentuk berbagai strukturr tergantung pada sifat spesifiknya dan dalam hal pembuatan mayonnaise fosfolipid tersebut berperan sabagai emulsifier dimana yang berperan dalam menyatukn antara minyak nabati dan asam cuka/ lemon juice yang merupakan bahan utama pembuatan mayonnaise menjadi suatu emulsi setengah padat yang kompak atau disebut juga emulsi permanen (mkaksunya adalah antara minyak nabati dan asam cuka/lemon juice yang dicampur tidak terpisahkan lagi).</div>Irvina Nak SaInshttp://www.blogger.com/profile/06020045328934332328noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7624938033680412836.post-26672299155237696882011-04-14T12:42:00.000+07:002011-04-14T12:50:43.275+07:00makalah inovasi pembelajaran<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef><m:lmargin m:val="0"><m:rmargin m:val="0"><m:defjc m:val="centerGroup"><m:wrapindent m:val="1440"><m:intlim m:val="subSup"><m:narylim m:val="undOvr"></m:narylim></m:intlim></m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Wingdings;
panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-charset:2;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;}
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:1;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-format:other;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin:0in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
a:link, span.MsoHyperlink
{mso-style-priority:99;
color:blue;
mso-themecolor:hyperlink;
text-decoration:underline;
text-underline:single;}
a:visited, span.MsoHyperlinkFollowed
{mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
color:purple;
mso-themecolor:followedhyperlink;
text-decoration:underline;
text-underline:single;}
p.MsoNoSpacing, li.MsoNoSpacing, div.MsoNoSpacing
{mso-style-priority:1;
mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin:0in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:Arial;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:Arial;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-ansi-language:IN;}
.MsoPapDefault
{mso-style-type:export-only;
margin-bottom:10.0pt;
line-height:115%;}
@page Section1
{size:8.5in 11.0in;
margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in;
mso-header-margin:.5in;
mso-footer-margin:.5in;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:801388920;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-751951934 69271553 69271555 69271557 69271553 69271555 69271557 69271553 69271555 69271557;}
@list l0:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:none;
mso-level-number-position:left;
margin-left:57.3pt;
text-indent:-.25in;
font-family:Symbol;}
@list l1
{mso-list-id:1099057137;
mso-list-template-ids:127296926;}
@list l1:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
font-family:Symbol;}
@list l2
{mso-list-id:1688824461;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:2010421130 -1678482654 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l2:level1
{mso-level-number-format:alpha-upper;
mso-level-tab-stop:none;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l3
{mso-list-id:1828085977;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:1880675428 69271563 69271555 69271557 69271553 69271555 69271557 69271553 69271555 69271557;}
@list l3:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:none;
mso-level-number-position:left;
margin-left:57.3pt;
text-indent:-.25in;
font-family:Wingdings;}
ol
{margin-bottom:0in;}
ul
{margin-bottom:0in;}
-->
</style> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div align="center" class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">BAB II<o:p></o:p></span></b></div><div align="center" class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">KAJIAN TEORI<o:p></o:p></span></b></div><div align="center" class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-indent: -21.3pt;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Model Pembelajaran</span></b><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Model pembelajaran yang kami gunakan adalah </span><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Contextual Teaching and Learning</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> (CTL). CTL merupakan proses pembelajaran yang holistik dan bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi ajar dengan mengaitkannya terhadap konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan kultural), sehingga siswa memiliki pengetahuan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> atau</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> ket</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">e</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">rampilan yang dinamis dan fleksibel untuk mengkonstruksi sendiri secara aktif pemahamannya.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">CTL disebut pendekatan kontekstual karena konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam Contextual teaching and learning (CTL) siswa diharapkan mampu mengkonstruksikan pengetahuan dalam benak mereka, bukan menghafalkan fakta. Disamping itu siswa belajar melalui mengalami bukan menghafal, mengingat pengetahuan bukan sebuah perangkat fakta dan konsep yang siap diterima akan tetapi sesuatu yang harus dikonstruksi oleh siswa.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Komponen proses pembelajaran CTL meliputi:<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Konstruktivisme</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, konsep ini yang menuntut siswa untuk menyusun dan membangun makna atas pengalaman baru yang didasarkan pada pengetahuan tertentu. Pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak secara tiba-tiba. Strategi pemerolehan pengetahuan lebih diutamakan dibandingkan dengan seberapa banyak siswa mendapatkan dari atau mengingat pengetahuan.</span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a name='more'></a> </span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tanya jawab</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, dalam konsep ini kegiatan tanya jawab yang dilakukan baik oleh guru maupun oleh siswa. Pertanyaan guru digunakan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir secara kritis dan mengevaluasi cara berpikir siswa, seangkan pertanyaan siswa merupakan wujud keingintahuan. Tanya jawab dapat diterapkan antara siswa dengan siswa, guru dengan siswa, siswa dengan guru, atau siswa dengan orang lain yang didatangkan ke kelas.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Inkuiri</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, merupakan siklus proses dalam membangun pengetahuan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> atau </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">konsep yang ber</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">awal</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dari melakukan observasi, bertanya, investigasi, analisis, kemudian membangun teori atau konsep. Siklus inkuiri meliputi observasi, tanya jawab, hipote</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">s</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">is, pengumpulan data, analisis data, kemudian disimpulkan.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Komunitas belajar</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, adalah kelompok belajar atau komunitas yang berfungsi sebagai wadah komunikasi untuk berbagi pengalaman dan gagasan. Prakteknya dapat berwujud dalam pembentukan kelompok kecil atau kelompok besar serta</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">mendatangkan ahli ke kelas, bekerja dengan kelas sederajat, bekerja dengan kelas di atasnya, bek</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">e</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">rja dengan masyarakat.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pemodelan</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, dalam konsep ini kegiatan mendemontrasikan suatu kinerja agar siswa dapat mencontoh, belajr atau melakukan sesuatu sesuai dengan model yang diberikan. Guru memberi model tentang <i><b>how to learn</b></i> (cara belajar) dan guru bukan satu-satunya model dapat diambil dari siswa berprestasi atau melalui media cetak d</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">n elektronik.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><b><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Refleksi</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, yaitu melihat kembali atau merespon suatu kejadian, kegiatan dan pengalaman yang bertujuan untuk mengidentifikasi hal yang sudah diketahui, dan hal yang belum diketahui agar dapat dilakukan suatu tindakan penyempurnaan. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Adapun realisasinya adalah pertanyaan langsung tentang apa-apa yang diperolehnya hari itu, catatan dan jurnal di buku siswa, kesan dan saran siswa mengenai pembelajaran pada hari itu, diskusi dan hasil karya.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penilaian otentik</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, prosedur penilaian yang menunjukkan kemampuan (pengetahuan, ketrampilan sikap) siswa secara nyata. Penekanan penilaian otentik adalah pada; pembelajaran seharusnya membantu siswa agar mampu mempelajari sesuatu, bukan pada diperolehnya informasi di akhr periode, kemajuan belajar dinilai tidak hanya hasil tetapi lebih pada prosesnya dengan berbagai cara, menilai pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh siswa.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penerapan CTL dalam pembelajaran</span></b><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan baru. Mel</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">akukan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik. </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Meng</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">embangkan sifat keingintahuan siswa dengan cara bertanya. </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menc</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">iptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok-kelompok). </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mengh</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">adirkan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">model sebagai contoh dalam pembelajaran. </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mel</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">akukan refleksi pada akhir pertemuan. </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mel</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">akukan penilaian otentik yang betul-betul menunjukkan kemampuan siswa.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">B.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Materi</span></b><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tekanan Udara<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tekanan udara sering juga disebut tekanan atmosfer. Ada kemiripan antara tekanan udara dan tekanan air yang telah kamu pelajari. Tekanan air disebabkan oleh gaya tarik bumi atau gaya gravitasi terhadap air yang mempunyai massa. Jika benda diletakkan di kedalaman air yang semakin dalam, jumlah air yang berada di atasnya akan semakin banyak dan gaya gravitasinya pun akan semakin besar, sehingga tekanan akan semakin besar. Pada prinsipnya, tekanan udara sama seperti tekanan pada zat cair. Tekanan udara di puncak gunung akan berbeda dengan tekanan udara di pantai. Hal ini dikarenakan di puncak gunung jumlah partikel udaranya semakin kecil yang mengakibatkan gaya gravitasi partikel juga kecil, sehingga tekanan udaranya pun akan semakin kecil. Botol bekas air mineral akan sedikit penyok. Mengapa demikian? Ketika kamu memasukkan air hangat ke dalam botol, suhu air di dalam botol akan meningkat karena di dalamnya ada uap air dan partikel- partikel udara di dalam botol akan menguap ke luar. Akibatnya partikel udara di dalam botol akan menjadi lebih sedikit dibandingkan semula. Ketika botol ditutup, tidak ada lagi partikel udara yang keluar. Jika didiamkan beberapa saat suhu udara di dalam botol akan turun dan uap air akan mengembun yang mengakibatkan partikel udara di dalam botol tersebut berkurang. Berkurangnya partikel udara ini mengakibatkan tekanan di dalam botol turun. Oleh karena tekanan udara di dalam botol lebih kecil daripada tekanan udara di luar botol maka udara akan termampatkan oleh tekanan udara luar. Telah terbukti bahwa tekanan udara disebabkan karena adanya partikel-partikel udara dan tekanan udara bergerak dari tekanan udara yang tinggi ke tekanan udara yang rendah.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-indent: -21.3pt;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">C.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Inovasi</span></b><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam materi tentang tekanan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">,</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> kami membuat inovasi pembelajaran dengan model praktikum</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. </span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Proses belajar</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> anak dalam belajar dari mengalami sendiri, mengkonstruksi pengetahuan, kemudian memberi makna pada pengetahuan itu. <b>Transfer belajar</b></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">,</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> anak harus tahu makna belajar dan menggunakan pengetahuan serta ketrampilan yang diperolehnya untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya. <b>Siswa sebagai pembelajar</b></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, dimana</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> tugas guru mengatur strategi belajar dan membantu menghubungkan pengetahuan lama dengan pengetahuan baru, kemudian memfasilitasi kegiatan belajar. <b>Pentingnya lingkungan belajar</b></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dimana </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">siswa bekerja dan belajar di panggung </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">sedangkan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">guru mengarahkan dari dekat.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: center;">Berikut ini adalah model percobaan yang akan dilakukan :<o:p></o:p><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpdxFTti3dZY6yj2xpCgU22Brmrchbn0ee1HLNBypjRg8kgk41EebTr_2rgQaf8cPSt2x2OUpvgDhdlKFD9xglZcy1BZLyfMpGR8Eh0pDQKASSBOBCgF4JFU48UH3Ug2Zps3bPJ_WFlCD3/s1600/telur+dakm+botol.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpdxFTti3dZY6yj2xpCgU22Brmrchbn0ee1HLNBypjRg8kgk41EebTr_2rgQaf8cPSt2x2OUpvgDhdlKFD9xglZcy1BZLyfMpGR8Eh0pDQKASSBOBCgF4JFU48UH3Ug2Zps3bPJ_WFlCD3/s1600/telur+dakm+botol.jpg" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;"><span lang="IN">Percobaan fisika sederhana ini pernah saya lihat di kampus ketika jurusan mengadakan pameran alat-alat fisika sederhana. Berikut ini penjelasan tentang proses pembuatannya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN">Alat dan bahan:</span></b><span lang="IN"><o:p></o:p></span></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN">Sebuah botol yang memiliki diameter mulut yang cukup besar, namun tidak dapat dilalui sebutir telur. <o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN">Sebutir telur ayam yang telah direbus. <o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN">Beberapa lembar kertas <o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN">Korek api <o:p></o:p></span></li>
</ul><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Langkah-langkah percobaan:<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;"><span lang="IN" style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Memasukkan telur ke dalam botol<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 57.3pt; text-align: justify; text-indent: -14.75pt;"><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menyiapkan botol dan telur yang akan digunakan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 56.7pt; text-align: justify; text-indent: -14.75pt;"><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Membakar selembar kertas kemudian segera masukkan ke dalam botol.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 56.7pt; text-align: justify; text-indent: -14.75pt;"><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Meletakkan telur di atas mulut botol segera saat api masih menyala.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 56.7pt; text-align: justify; text-indent: -14.75pt;"><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Diamkan beberapa saat dan amati apa yang terjadi pada telur.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 56.7pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Konsep Fisika :<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-indent: 35.4pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Konsep fisika pada percobaan memasukkan telur dalam botol tersebut adalah perbedaan tekanan di luar dan di dalam botol.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam percobaan tersebut, setelah kertas yang dibakar dimasukkan ke dalam botol dan segera diletakkan telur di mulut botol maka perlahan-lahan telur tersebut akan jatuh ke dalam botol. Teori fisika yang berperan dalam percobaan ini ialah </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">perbedaan </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">tekanan udara</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> di dalam dan di luar botol</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Reaksi yang terjadi pada percobaan tersebut, yaitu pada saat api dimasukkan ke dalam botol, maka suhu udara di dalam botol akan naik. Hal ini menyebabkan pergerakan molekul udara menjadi agresif atau cepat. Beberapa saat kemudian, oksigen di dalam botol tersebut akan digunakan dalam proses pembakaran sampai oksigen di dalamnya habis dan akhirnya api pun padam. Bila apinya padam, suhu di dalam menurun drastis dan tekanan pun menurun. Ini membuat tekanan udara di luar lebih tinggi daripada tekanan udara dalam botol, sehingga akan mendorong telur masuk ke dalam botol. </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Akibatnya telur akan mendapat tekanan dari luar sehingga perlahan-lahan telur akan terlihat seolah-olah terhisap ke dalam botol sampai masuk seluruhnya ke dalam botol. </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bila mau mengeluarkan telur lagi, tinggal tiupkan udara ke dalam botol dan naikkan tekanan udara di dalam botol.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;"><br />
</div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -14.7pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">D.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">SK dan KD<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kelas VIII Semester 2<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 78pt; text-align: justify; text-indent: -56.7pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">SK : Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 56.7pt; text-align: justify; text-indent: -35.4pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">KD : Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.<o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">DAFTAR PUSTAKA</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 28.35pt; text-align: justify;"><a href="http://bandono.web.id/2008/03/07/menyusun-model-pembelajaran-contextual-teaching-and-learning-ctl.php"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">http://bandono.web.id/2008/03/07/menyusun-model-pembelajaran-contextual-teaching-and-learning-ctl.php</span></i></a><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 28.35pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Gifar, faisal. <i><u>Sulap Fisika Indonesia</u></i>. Diposkan 09.14, 2010. Fisika Indonesia.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 28.35pt; text-align: justify;"><cite><u><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">ictcenter-purwodadi.net/explorer/viewing/.../09+Bab+8.pdf</span></u></cite><cite><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">/</span></cite><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 28.35pt; text-align: justify;"><cite><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Asrori, mohammad. 2007. Psikologi Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima.</span></cite><cite><span lang="IN" style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></cite></div>Irvina Nak SaInshttp://www.blogger.com/profile/06020045328934332328noreply@blogger.com0